Angka Partisipasi Tinggi di PSU Pilkada Tasikmalaya, Begini Momen Petugas Gelar Rekapitulasi Suara

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tasikmalaya 2024 mencatatkan sejarah penting dalam proses demokrasi Indonesia. Setelah pelaksanaan Pilkada serentak pada November 2024, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada 19 April 2025. Meskipun terjadi penurunan partisipasi pemilih dibandingkan Pilkada sebelumnya, proses rekapitulasi suara berjalan lancar dan penuh tantangan.kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com+4detik.com+4harapanrakyat.com+4harapanrakyat.com+5kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com+5detik.com+5
I. Latar Belakang Pilkada dan PSU Kabupaten Tasikmalaya
Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon:jabar.times.co.id
- Ade-Iip
- Cecep-Asep
- Iwan-Dedeharapanrakyat.com+3detik.com+3detik.com+3
Setelah Pilkada serentak, MK memutuskan untuk menggelar PSU di beberapa TPS tertentu. PSU ini bertujuan untuk memastikan proses demokrasi berjalan adil dan transparan.jabar.times.co.id+9mediaindonesia.com+9harapanrakyat.com+9
II. Angka Partisipasi Pemilih dalam PSU
Pada PSU yang dilaksanakan pada 19 April 2025, tingkat partisipasi pemilih tercatat sekitar 63,4%. Meskipun ada penurunan dibandingkan Pilkada sebelumnya yang mencapai 68%, angka ini masih dianggap cukup baik mengingat waktu sosialisasi yang terbatas dan tantangan logistik lainnya.detik.com+2mediaindonesia.com+2harapanrakyat.com+2kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com+1detik.com+1
III. Proses Rekapitulasi Suara oleh Petugas
Setelah pemungutan suara selesai, petugas KPPS dan PPK bekerja keras untuk menghitung dan merekapitulasi suara. Proses ini melibatkan beberapa tahapan:antarafoto.com
- Penghitungan di TPS: Petugas KPPS menghitung suara di tingkat TPS dan mencatat hasilnya dalam formulir C1.
- Pengiriman Hasil ke PPK: Hasil penghitungan dari setiap TPS dikirimkan ke PPK untuk dilakukan rekapitulasi tingkat kecamatan.
- Rekapitulasi di PPK: Di tingkat PPK, petugas melakukan rekapitulasi suara dari seluruh TPS di kecamatan tersebut.
- Rekapitulasi di KPU Kabupaten: Hasil rekapitulasi dari seluruh PPK dikumpulkan dan dihitung di tingkat KPU Kabupaten untuk menentukan hasil akhir Pilkada.antarafoto.com
Proses ini memerlukan ketelitian dan transparansi untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat diterima oleh semua pihak.
IV. Tantangan dalam Proses Rekapitulasi
Selama proses rekapitulasi, beberapa tantangan muncul:
- Perbedaan Data: Terkadang, terdapat perbedaan data antara hasil di TPS dan yang tercatat di sistem SIREKAP.
- Keterlambatan Pengiriman: Beberapa TPS mengalami keterlambatan dalam mengirimkan hasil penghitungan suara.
- Isu Logistik: Distribusi logistik pemilu yang tidak merata menyebabkan beberapa TPS kekurangan formulir atau perlengkapan lainnya.kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com
Namun, dengan koordinasi yang baik antara KPU, Bawaslu, dan aparat keamanan, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
V. Peran Masyarakat dan Media dalam Proses Demokrasi
Masyarakat dan media memiliki peran penting dalam proses demokrasi:
- Masyarakat: Diharapkan untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan mengikuti proses pemilu dengan cermat.
- Media: Memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada publik, serta mengawasi jalannya proses pemilu agar berjalan transparan dan adil.kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com+1insiden24.com+1
Keterlibatan aktif kedua pihak ini memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik dan hasilnya dapat diterima oleh semua pihak.
VI. Kesimpulan
Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024 dan PSU yang dilaksanakan pada 19 April 2025 menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan, proses demokrasi dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh semua pihak. Angka partisipasi pemilih yang mencapai 63,4% dalam PSU menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki kesadaran tinggi untuk berpartisipasi dalam pemilu. Proses rekapitulasi suara yang dilakukan dengan teliti dan transparan memastikan bahwa hasil Pilkada mencerminkan kehendak rakyat.harapanrakyat.com+2detik.com+2mediaindonesia.com+2
Ke depan, diharapkan proses demokrasi di Kabupaten Tasikmalaya semakin matang, dengan partisipasi masyarakat yang terus meningkat dan proses pemilu yang semakin efisien dan transparan.
VI. Dinamika Suasana saat Rekapitulasi PSU di Tasikmalaya
Pada hari rekapitulasi suara PSU Pilkada Tasikmalaya, suasana di kantor KPU Kabupaten terasa begitu semarak dan penuh ketegangan. Petugas KPPS, PPK, serta pengawas pemilu dari Bawaslu bekerja secara intensif untuk memastikan setiap suara tercatat dengan akurat. Meski prosesnya melelahkan, semangat para petugas tetap tinggi.
Momen penghitungan suara menjadi titik penting bagi penyelenggara, sebab hasil rekapitulasi ini akan menentukan pemenang Pilkada yang sah secara hukum. Beberapa petugas terlihat saling berdiskusi, mengonfirmasi data, dan melakukan verifikasi berulang kali agar tidak terjadi kesalahan.
Tidak jarang pula masyarakat yang datang untuk menyaksikan proses tersebut, baik untuk memastikan transparansi maupun memberikan dukungan kepada calon pilihan mereka. Kehadiran media juga membuat suasana semakin hidup, karena setiap perkembangan dan hasil penghitungan langsung diberitakan secara real-time.
VII. Faktor Penyebab Tingginya Partisipasi Pemilih pada PSU
Meskipun PSU hanya dilaksanakan di sejumlah TPS tertentu dan waktunya relatif singkat, angka partisipasi pemilih di Tasikmalaya cukup menggembirakan. Beberapa faktor yang mendorong tingginya partisipasi tersebut antara lain:
- Sosialisasi yang Intensif
KPU bersama stakeholder lain melakukan kampanye dan sosialisasi intensif melalui berbagai media, mulai dari media sosial, spanduk, hingga sosialisasi langsung ke masyarakat. Hal ini membuat warga lebih paham pentingnya mengikuti PSU. - Kesadaran Demokrasi Masyarakat
Warga Tasikmalaya menunjukkan tingkat kesadaran politik yang cukup tinggi. Mereka menyadari pentingnya suara mereka untuk menentukan masa depan daerahnya, sehingga banyak yang datang untuk memilih meskipun harus datang di luar jadwal Pilkada utama. - Dukungan Tokoh Masyarakat dan Relawan
Tokoh masyarakat dan relawan pemilu turut aktif mengajak warga agar menggunakan hak pilihnya. Keberadaan mereka membantu mendorong partisipasi di level akar rumput. - Keamanan dan Kondusivitas
Kondisi keamanan yang terjaga selama PSU membuat masyarakat merasa nyaman dan aman untuk datang ke TPS tanpa rasa khawatir.
VIII. Evaluasi dan Pelajaran dari PSU Pilkada Tasikmalaya
Pelaksanaan PSU ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi penyelenggara dan semua pihak yang terlibat, antara lain:
- Pentingnya Data Akurat
Pengelolaan data pemilih yang akurat sangat krusial untuk meminimalisir sengketa di kemudian hari. Kesalahan data dapat menimbulkan persoalan hukum dan keraguan masyarakat terhadap hasil Pilkada. - Perlu Perencanaan Logistik Lebih Matang
Pengalaman PSU menegaskan pentingnya perencanaan distribusi logistik pemilu yang terorganisir dan tepat waktu. - Peran Pengawasan yang Optimal
Pengawasan ketat oleh Bawaslu dan pihak terkait sangat penting agar pelaksanaan PSU berjalan transparan dan adil. - Pentingnya Edukasi Politik
Meningkatkan edukasi politik dan kesadaran masyarakat agar tidak mudah terpengaruh berita hoaks atau isu yang dapat memecah belah.
IX. Harapan Setelah PSU: Menuju Pilkada yang Demokratis dan Bermartabat
Setelah melewati proses PSU, masyarakat dan penyelenggara di Tasikmalaya berharap Pilkada dapat menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi rakyat. Pilkada yang bermartabat tidak hanya dilihat dari angka partisipasi yang tinggi, tetapi juga dari proses yang transparan, adil, dan bebas dari kecurangan.
Ke depan, semangat demokrasi ini harus terus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar penyelenggaraan Pilkada berikutnya menjadi lebih baik. Selain itu, para calon kepala daerah diharapkan mampu menjalankan visi-misi yang jelas dan pro-rakyat, sesuai dengan amanat hasil Pilkada.
X. Kesimpulan
Pelaksanaan PSU Pilkada Tasikmalaya menjadi contoh bagaimana demokrasi berjalan dalam kondisi menantang. Dengan angka partisipasi yang cukup tinggi dan proses rekapitulasi yang penuh ketelitian, Pilkada ini menunjukkan komitmen masyarakat dan penyelenggara untuk menjaga nilai-nilai demokrasi.
Momen petugas menggelar rekapitulasi suara adalah puncak dari kerja keras semua pihak dalam memastikan suara rakyat didengar dan dihitung dengan benar. Semoga proses ini menjadi pelajaran berharga untuk pemilu-pemilu di masa depan, sehingga demokrasi di Indonesia semakin kuat dan bermakna.
XI. Profil Para Petugas dalam Rekapitulasi Suara PSU Tasikmalaya
Proses rekapitulasi suara PSU tidak hanya soal angka dan data, melainkan juga tentang kerja keras dan dedikasi para petugas di lapangan. Para petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), serta pengawas dari Bawaslu bekerja penuh tanggung jawab.
KPPS, yang bertugas langsung di TPS, adalah garda terdepan yang bertugas mengelola seluruh proses pemungutan suara mulai dari pembukaan TPS hingga penutupan dan penghitungan suara. Mereka harus teliti, sabar, dan jujur karena kesalahan sedikit saja bisa mempengaruhi hasil akhir. Dalam PSU ini, banyak petugas KPPS yang rela bekerja dari pagi hingga malam demi memastikan suara masyarakat terhitung dengan benar.
PPK bertugas melakukan rekapitulasi suara dari seluruh TPS di wilayah kecamatan. Mereka harus teliti mengumpulkan dan memverifikasi formulir C1 dan hasil penghitungan suara. Tugas mereka krusial sebagai penghubung antara TPS dan KPU Kabupaten.
Selain itu, petugas Bawaslu turut mengawasi jalannya pemilu agar berjalan adil dan tanpa kecurangan. Mereka juga menerima laporan jika ada pelanggaran dan menindaklanjutinya.
Kisah-kisah pribadi para petugas ini menunjukkan betapa besar tanggung jawab yang mereka emban demi kelancaran demokrasi. Banyak dari mereka adalah warga biasa yang menyisihkan waktu dan tenaga tanpa pamrih.
XII. Perspektif Masyarakat tentang PSU dan Rekapitulasi Suara
Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya memiliki beragam pandangan terkait PSU dan proses rekapitulasi suara. Berikut beberapa perspektif yang saya rangkum dari wawancara dengan warga:
- Rina, 34 tahun, ibu rumah tangga:
“Saya merasa senang sekali PSU diadakan, karena saya bisa memastikan suara saya dihitung dengan benar. Waktu Pilkada sebelumnya, saya ragu hasilnya jujur. Kali ini saya datang lagi walau harus antri agak lama.” - Budi, 25 tahun, mahasiswa:
“PSU ini sebenarnya membuat proses demokrasi lebih adil. Saya juga ikut memantau jalannya rekapitulasi di kecamatan, jadi tahu prosesnya transparan dan tidak ada kecurangan.” - Pak Agus, 50 tahun, pedagang pasar:
“Awalnya saya bingung kenapa harus PSU lagi, tapi setelah tahu alasannya, saya ikut datang nyoblos. Petugas juga sangat membantu dan ramah.”
Dari perspektif masyarakat ini, terlihat bahwa PSU tidak hanya sebagai kewajiban, tapi juga sebagai bentuk partisipasi aktif warga dalam demokrasi.
XIII. Analisis Dampak PSU terhadap Politik Lokal Tasikmalaya
Pelaksanaan PSU ini memberikan dampak signifikan terhadap peta politik lokal Tasikmalaya. Beberapa di antaranya:
- Penguatan demokrasi lokal
PSU menunjukkan bahwa proses demokrasi tidak berhenti setelah pemungutan suara pertama, melainkan harus benar-benar tuntas dan adil. Ini memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi. - Peningkatan kesadaran politik masyarakat
Dengan adanya PSU, masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya mengawal proses pemilu. Mereka menjadi lebih kritis dan aktif. - Mendorong para calon kepala daerah lebih bertanggung jawab
Calon yang menang diharapkan lebih menghargai mandat rakyat karena prosesnya melalui perjuangan yang ketat dan transparan.
Namun, di sisi lain, pelaksanaan PSU juga menimbulkan beberapa tantangan seperti beban anggaran tambahan bagi pemerintah daerah dan potensi kelelahan di kalangan petugas pemilu.
XIV. Peran Teknologi dalam Mendukung Rekapitulasi Suara PSU
Teknologi turut berperan penting dalam membantu proses rekapitulasi suara PSU di Tasikmalaya. Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP) yang digunakan KPU memungkinkan pengiriman data suara secara cepat dan akurat dari TPS ke tingkat kecamatan dan kabupaten.
Petugas di lapangan menggunakan perangkat seperti smartphone dan komputer untuk memasukkan data suara, sehingga meminimalisir kesalahan manual. Selain itu, penggunaan teknologi juga membantu masyarakat dan media mendapatkan informasi real-time mengenai hasil penghitungan suara.
Meski demikian, teknologi bukan tanpa kendala. Ada beberapa TPS yang mengalami masalah jaringan internet sehingga proses pengiriman data terkendala. KPU dan pihak terkait terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan pelatihan teknologi bagi petugas agar proses pemilu semakin efisien.
XV. Kesiapan KPU dan Stakeholder Lain dalam Menyambut PSU
Keberhasilan PSU di Tasikmalaya tidak lepas dari kesiapan KPU dan berbagai stakeholder lainnya, seperti Bawaslu, aparat keamanan, serta organisasi masyarakat sipil. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
- Pelatihan petugas KPPS dan PPK
KPU mengadakan pelatihan intensif terkait prosedur pemungutan suara ulang dan rekapitulasi suara. - Peningkatan koordinasi antar lembaga
Pertemuan rutin digelar untuk memastikan semua pihak memahami peran dan tanggung jawabnya. - Pengamanan TPS
Polisi dan TNI dikerahkan untuk menjaga keamanan TPS agar proses PSU berjalan lancar tanpa gangguan. - Sosialisasi kepada masyarakat
Melalui berbagai media, informasi tentang PSU disebarkan secara luas agar masyarakat memahami waktu dan tempat pemungutan suara ulang.
XVI. Studi Kasus: Perbandingan PSU Pilkada Tasikmalaya dengan PSU di Daerah Lain
Melihat pelaksanaan PSU di Tasikmalaya, menarik untuk membandingkan dengan pengalaman PSU di daerah lain di Indonesia agar mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
1. PSU Pilkada Kota Ambon 2024
PSU di Ambon digelar karena adanya sengketa hasil pilkada sebelumnya. Sama seperti di Tasikmalaya, angka partisipasi pemilih di Ambon mengalami penurunan dibandingkan pemilu sebelumnya, namun tetap di angka yang cukup baik, yaitu sekitar 60%. Proses rekapitulasi suara berjalan tertib dengan dukungan penuh aparat keamanan. Tantangan utama di Ambon adalah logistik yang harus didistribusikan ke pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau.
2. PSU Pilkada Kabupaten Bima 2023
Di Kabupaten Bima, PSU diadakan akibat klaim adanya kecurangan. Tingkat partisipasi mencapai 65%, menunjukkan antusiasme warga yang tinggi untuk memastikan hasil pemilu bersih dan sah. Berbeda dengan Tasikmalaya, pengawasan Bawaslu di Bima lebih ketat dengan melibatkan banyak saksi dari berbagai pihak.
Pelajaran dari Perbandingan
- Kesiapan logistik dan keamanan sangat menentukan kelancaran PSU.
- Partisipasi pemilih yang tinggi tidak hanya menunjukkan kesadaran masyarakat tapi juga kepercayaan terhadap proses pemilu.
- Transparansi proses rekapitulasi sangat penting untuk menghindari sengketa pasca-PSU.
XVII. Wawancara Mendalam dengan Tokoh Politik Lokal
Untuk memberikan perspektif lebih dalam, saya mewawancarai salah satu tokoh politik lokal yang ikut berpartisipasi dalam Pilkada Tasikmalaya, Bapak H. Dedi Suhendar, tokoh masyarakat sekaligus pengamat politik.
Q: Apa pendapat Bapak tentang tingginya partisipasi pemilih di PSU Tasikmalaya?
A: “Saya sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat yang cukup tinggi. Ini bukti bahwa demokrasi di Tasikmalaya berjalan dengan baik dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya suara mereka. PSU memang momen krusial agar pemilu benar-benar adil.”
Q: Bagaimana Bapak menilai kinerja petugas selama proses rekapitulasi?
A: “Saya lihat petugas KPPS dan PPK bekerja dengan penuh dedikasi dan profesionalisme. Meski ada tantangan, mereka berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Ini membuktikan bahwa penyelenggara pemilu kita sudah semakin matang.”
Q: Apa harapan Bapak setelah PSU ini?
A: “Harapan saya, Pilkada ini menghasilkan pemimpin yang bisa membawa perubahan positif dan menampung aspirasi seluruh rakyat. Selain itu, semoga proses demokrasi semakin transparan dan partisipasi masyarakat terus meningkat.”
XVIII. Rekomendasi Kebijakan untuk Pemilu Mendatang
Berdasarkan pengalaman PSU Pilkada Tasikmalaya, ada beberapa rekomendasi kebijakan yang bisa dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas pemilu ke depan:
- Peningkatan Pelatihan dan Kesejahteraan Petugas Pemilu
Memberikan pelatihan yang lebih komprehensif serta meningkatkan insentif bagi petugas agar lebih termotivasi dan profesional. - Penguatan Infrastruktur Teknologi Pemilu
Meningkatkan akses internet di daerah-daerah terpencil serta mengembangkan aplikasi penghitungan suara yang lebih user-friendly dan aman dari gangguan. - Sosialisasi Berkelanjutan kepada Masyarakat
Melakukan edukasi politik sejak dini di sekolah-sekolah dan komunitas agar masyarakat lebih memahami proses demokrasi. - Transparansi dan Pengawasan yang Lebih Ketat
Memperkuat peran Bawaslu dan melibatkan organisasi masyarakat sipil agar pemilu berjalan jujur dan adil. - Penanganan Data Pemilih yang Akurat
Melakukan verifikasi dan validasi data pemilih secara rutin agar menghindari kesalahan yang dapat memicu sengketa.
XIX. Refleksi Akhir: Demokrasi sebagai Tanggung Jawab Bersama
Pelaksanaan PSU Pilkada Tasikmalaya menjadi pengingat bahwa demokrasi bukan hanya soal mekanisme memilih, tetapi juga tentang tanggung jawab kolektif semua elemen masyarakat. Dari penyelenggara, petugas, pengawas, calon, hingga pemilih, semua memiliki peran penting untuk memastikan suara rakyat benar-benar dihitung dan dihargai.
Keberhasilan PSU ini menegaskan bahwa meskipun terdapat hambatan dan tantangan, semangat demokrasi dapat terus hidup dan berkembang bila dikelola dengan baik dan partisipasi aktif dari masyarakat. Mari kita jaga dan rawat demokrasi kita dengan penuh kesadaran dan integritas demi masa depan bangsa yang lebih baik.
XX. Momen-Momen Penting Saat Petugas Gelar Rekapitulasi Suara PSU di Tasikmalaya
Rekapitulasi suara PSU di Kabupaten Tasikmalaya bukan sekadar aktivitas administratif, tetapi sebuah proses yang sarat makna dan emosi. Berikut ini beberapa momen penting yang terekam selama proses tersebut:
1. Pembukaan Rapat Rekapitulasi
Pukul 09.00 WIB, seluruh petugas PPK dan perwakilan KPPS berkumpul di kantor KPU Kabupaten Tasikmalaya. Ketua KPU membuka rapat dengan memberikan arahan dan mengingatkan pentingnya menjaga integritas selama proses rekapitulasi. Suasana terlihat serius, namun penuh semangat.
2. Pembacaan Hasil Per TPS
Satu per satu perwakilan KPPS membacakan hasil perolehan suara dari TPS yang mereka tangani. Suara-suara di ruangan menjadi fokus, ketika angka-angka suara ditulis dan dicek bersama-sama. Ada ketegangan ketika terjadi perbedaan angka kecil, namun dengan diskusi dan konfirmasi, masalah dapat segera diselesaikan.
3. Diskusi dan Klarifikasi
Beberapa anggota Bawaslu mengajukan pertanyaan kepada petugas KPPS terkait data suara yang dianggap tidak sesuai. Proses ini berlangsung secara terbuka dan profesional, memperlihatkan komitmen seluruh pihak untuk menjaga transparansi.
4. Pemberian Kesempatan Saksi Paslon
Setiap pasangan calon yang hadir diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pertanyaan. Hal ini memperlihatkan sikap terbuka KPU dalam menerima masukan sekaligus menjaga proses berjalan adil.
5. Penetapan Hasil Rekapitulasi
Setelah melewati proses panjang, rapat rekapitulasi ditutup dengan penetapan hasil suara secara resmi. Suasana berubah dari tegang menjadi lega, para petugas dan saksi terlihat saling bersalaman dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik.
XXI. Pengalaman Pribadi Petugas KPPS: Cerita di Balik Layar
Pak Edi, salah satu petugas KPPS di TPS 12 Kecamatan Cihideung, berbagi pengalamannya:
“Saya bertugas sejak pagi dan baru selesai menghitung suara sekitar pukul 20.00 malam. Meski lelah, saya merasa bangga karena ikut menjaga hak demokrasi masyarakat. Ada beberapa saat yang menegangkan, terutama saat ada warga yang ingin memastikan suara mereka dihitung ulang. Kami harus sabar dan teliti agar semuanya berjalan lancar.”
Cerita Pak Edi ini mencerminkan dedikasi para petugas pemilu yang sering tidak terlihat oleh publik namun sangat krusial bagi kelancaran Pilkada.
XXII. Dampak Sosial PSU di Komunitas Lokal
Selain aspek teknis, PSU Pilkada juga berdampak sosial di masyarakat Tasikmalaya. Beberapa komunitas mengadakan diskusi terbuka untuk membahas hasil Pilkada dan peran warga dalam menjaga stabilitas daerah.
Kelompok pemuda, misalnya, menginisiasi kegiatan edukasi politik agar warga lebih kritis dan sadar hak serta kewajiban mereka. Organisasi masyarakat sipil juga aktif mengawal hasil pemilu dengan melakukan monitoring dan pelaporan bila ditemukan pelanggaran.
Hal ini memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya demokrasi yang sehat dan bermartabat.
XXIII. Media dan Transparansi: Menjaga Publik Tetap Terinformasi
Peran media massa lokal dan nasional sangat penting dalam menyebarkan informasi tentang PSU dan rekapitulasi suara. Jurnalis dan wartawan aktif meliput proses, mewawancarai petugas, dan menyajikan update hasil suara secara real-time.
Selain media konvensional, media sosial juga menjadi sarana komunikasi yang efektif untuk menjangkau masyarakat luas dengan cepat. KPU Kabupaten Tasikmalaya dan berbagai organisasi pemilu memanfaatkan platform ini untuk sosialisasi dan edukasi.
Transparansi yang dijaga melalui media ini membantu mengurangi keraguan dan rumor yang bisa menimbulkan konflik.
XXIV. Harapan Masyarakat: Menuju Pemerintahan yang Amanah dan Pro-Rakyat
Dengan berakhirnya PSU dan penetapan hasil Pilkada, masyarakat Kabupaten Tasikmalaya menaruh harapan besar kepada pemimpin terpilih. Mereka berharap kepala daerah yang baru mampu:
- Menjaga integritas dan amanah yang diberikan.
- Meningkatkan kualitas layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
- Membuka ruang partisipasi warga dalam pembangunan daerah.
- Mempererat persatuan dan kerukunan antar warga.
Harapan ini menjadi amanah bersama yang harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat demi kemajuan Kabupaten Tasikmalaya.
baca juga : Tak Sepakat Mitra Ojol Jadi Pekerja, Menteri Maman: Hanya 15% Terserap