Angka Partisipasi Tinggi di PSU Pilkada Tasikmalaya, Begini Momen Petugas Gelar Rekapitulasi Suara

Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang digelar pada 19 April 2025 mencatatkan angka partisipasi yang signifikan, meskipun sebelumnya terdapat penurunan partisipasi pada Pilkada 2024. Proses rekapitulasi suara pasca-PSU pun berlangsung dengan ketat dan transparan, melibatkan berbagai pihak untuk memastikan integritas hasil pemilihan.
Latar Belakang Penurunan Partisipasi pada Pilkada 2024
Pada Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024, tingkat partisipasi pemilih tercatat hanya mencapai 68%, menurun signifikan dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya yang berkisar antara 77 hingga 80 persen. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain banyaknya warga perantau yang tidak dapat pulang ke kampung halaman pada hari pemilihan dan sebagian warga yang memilih untuk tetap bekerja meskipun ada libur satu hari.
Pelaksanaan PSU dan Upaya Meningkatkan Partisipasi
Setelah Mahkamah Konstitusi membatalkan hasil Pilkada 2024 akibat diskualifikasi calon petahana, KPU Kabupaten Tasikmalaya merencanakan PSU untuk memberikan kesempatan kepada warga yang belum menggunakan hak pilihnya. Untuk meningkatkan partisipasi, KPU melakukan berbagai upaya sosialisasi, termasuk kunjungan ke desa-desa dan penyuluhan melalui berbagai media.
Selain itu, KPU juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dan tokoh lokal, untuk mengedukasi pemilih tentang pentingnya menggunakan hak pilih mereka. Upaya ini membuahkan hasil, dengan angka partisipasi yang meningkat signifikan pada PSU.
Proses Rekapitulasi Suara Pasca-PSU
Setelah pelaksanaan PSU, KPU Kabupaten Tasikmalaya menggelar rapat pleno terbuka untuk melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara. Proses ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Bawaslu dan saksi dari masing-masing pasangan calon, untuk memastikan transparansi dan akurasi hasil penghitungan.
Selain itu, aparat keamanan juga diterjunkan untuk mengamankan jalannya rekapitulasi dan mencegah potensi gangguan. Polres Tasikmalaya Kota bersama Kodim 0612/Tasikmalaya melakukan pengecekan ketat terhadap proses rekapitulasi di setiap kecamatan, khususnya di wilayah rawan, untuk memastikan kelancaran dan integritas data hasil pemilihan.
Hasil Rekapitulasi dan Dampaknya
Setelah melalui proses rekapitulasi yang panjang dan melibatkan berbagai pihak, hasil PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya diumumkan dengan transparan. Pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak diumumkan sebagai pemenang, dan proses selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Proses PSU dan rekapitulasi suara ini menjadi contoh penting dalam penyelenggaraan pemilu yang demokratis dan transparan. Meskipun terdapat tantangan, upaya bersama dari berbagai pihak berhasil memastikan bahwa suara rakyat dihitung dengan jujur dan adil.
Kesimpulan
Pelaksanaan PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2025 menunjukkan bahwa meskipun terdapat penurunan partisipasi pada Pilkada sebelumnya, upaya bersama dari KPU, aparat keamanan, dan masyarakat berhasil meningkatkan partisipasi pemilih. Proses rekapitulasi suara yang transparan dan melibatkan berbagai pihak menjadi bukti komitmen untuk menyelenggarakan pemilu yang demokratis dan berintegritas.
Angka Partisipasi Tinggi di PSU Pilkada Tasikmalaya: Begini Momen Petugas Gelar Rekapitulasi Suara
Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang digelar pada 19 April 2025 mencatatkan angka partisipasi yang signifikan, meskipun sebelumnya terdapat penurunan partisipasi pada Pilkada 2024. Proses rekapitulasi suara pasca-PSU pun berlangsung dengan ketat dan transparan, melibatkan berbagai pihak untuk memastikan integritas hasil pemilihan.
Latar Belakang Penurunan Partisipasi pada Pilkada 2024
Pada Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024, tingkat partisipasi pemilih tercatat hanya mencapai 68%, menurun signifikan dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya yang berkisar antara 77 hingga 80 persen. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain banyaknya warga perantau yang tidak dapat pulang ke kampung halaman pada hari pemilihan dan sebagian warga yang memilih untuk tetap bekerja meskipun ada libur satu hari.
Pelaksanaan PSU dan Upaya Meningkatkan Partisipasi
Setelah Mahkamah Konstitusi membatalkan hasil Pilkada 2024 akibat diskualifikasi calon petahana, KPU Kabupaten Tasikmalaya merencanakan PSU untuk memberikan kesempatan kepada warga yang belum menggunakan hak pilihnya. Untuk meningkatkan partisipasi, KPU melakukan berbagai upaya sosialisasi, termasuk kunjungan ke desa-desa dan penyuluhan melalui berbagai media.
Selain itu, KPU juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dan tokoh lokal, untuk mengedukasi pemilih tentang pentingnya menggunakan hak pilih mereka. Upaya ini membuahkan hasil, dengan angka partisipasi yang meningkat signifikan pada PSU.
Proses Rekapitulasi Suara Pasca-PSU
Setelah pelaksanaan PSU, KPU Kabupaten Tasikmalaya menggelar rapat pleno terbuka untuk melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara. Proses ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Bawaslu dan saksi dari masing-masing pasangan calon, untuk memastikan transparansi dan akurasi hasil penghitungan.
Selain itu, aparat keamanan juga diterjunkan untuk mengamankan jalannya rekapitulasi dan mencegah potensi gangguan. Polres Tasikmalaya Kota bersama Kodim 0612/Tasikmalaya melakukan pengecekan ketat terhadap proses rekapitulasi di setiap kecamatan, khususnya di wilayah rawan, untuk memastikan kelancaran dan integritas data hasil pemilihan.
Hasil Rekapitulasi dan Dampaknya
Setelah melalui proses rekapitulasi yang panjang dan melibatkan berbagai pihak, hasil PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya diumumkan dengan transparan. Pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak adalah Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi, dengan perolehan 465.150 suara atau 52,45%. Pasangan ini diusung oleh PPP, Gerindra, PKS, dan Demokrat. kompas.tv+4detik.com+4mediaindonesia.com+4
Di posisi kedua, terdapat pasangan Ai Diantani dan Iip Miftahul Paoz, yang didukung oleh PDI Perjuangan, PKB, NasDem, dan PBB, dengan perolehan suara sebanyak 269.075 atau 30,35%. detik.com+3detik.com+3mediaindonesia.com+3
Meskipun demikian, proses rekapitulasi tidak berjalan tanpa tantangan. Beberapa saksi dari pasangan calon lainnya menolak hasil pleno rekapitulasi di tingkat kecamatan, dengan alasan adanya dugaan pelanggaran dan ketidaksesuaian administrasi. Namun, KPU memastikan bahwa seluruh proses telah sesuai dengan prosedur yang berlaku dan hasil akhir diumumkan secara resmi. detik.com
Kesimpulan
Pelaksanaan PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2025 menunjukkan pentingnya transparansi dan integritas dalam proses demokrasi. Meskipun terdapat tantangan dalam hal partisipasi dan dinamika politik, upaya bersama dari KPU, Bawaslu, aparat keamanan, dan masyarakat berhasil memastikan bahwa proses pemilu berlangsung dengan adil dan jujur. Hasil akhir yang diumumkan mencerminkan kehendak rakyat dan menjadi dasar bagi pembangunan daerah ke depan.
Angka Partisipasi Tinggi di PSU Pilkada Tasikmalaya: Begini Momen Petugas Gelar Rekapitulasi Suara
Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang digelar pada 19 April 2025 mencatatkan angka partisipasi yang signifikan, meskipun sebelumnya terdapat penurunan partisipasi pada Pilkada 2024. Proses rekapitulasi suara pasca-PSU pun berlangsung dengan ketat dan transparan, melibatkan berbagai pihak untuk memastikan integritas hasil pemilihan.
Latar Belakang Penurunan Partisipasi pada Pilkada 2024
Pada Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024, tingkat partisipasi pemilih tercatat hanya mencapai 68%, menurun signifikan dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya yang berkisar antara 77 hingga 80 persen. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain banyaknya warga perantau yang tidak dapat pulang ke kampung halaman pada hari pemilihan dan sebagian warga yang memilih untuk tetap bekerja meskipun ada libur satu hari.
Pelaksanaan PSU dan Upaya Meningkatkan Partisipasi
Setelah Mahkamah Konstitusi membatalkan hasil Pilkada 2024 akibat diskualifikasi calon petahana, KPU Kabupaten Tasikmalaya merencanakan PSU untuk memberikan kesempatan kepada warga yang belum menggunakan hak pilihnya. Untuk meningkatkan partisipasi, KPU melakukan berbagai upaya sosialisasi, termasuk kunjungan ke desa-desa dan penyuluhan melalui berbagai media.
Selain itu, KPU juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dan tokoh lokal, untuk mengedukasi pemilih tentang pentingnya menggunakan hak pilih mereka. Upaya ini membuahkan hasil, dengan angka partisipasi yang meningkat signifikan pada PSU.
Proses Rekapitulasi Suara Pasca-PSU
Setelah pelaksanaan PSU, KPU Kabupaten Tasikmalaya menggelar rapat pleno terbuka untuk melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara. Proses ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Bawaslu dan saksi dari masing-masing pasangan calon, untuk memastikan transparansi dan akurasi hasil penghitungan.
Selain itu, aparat keamanan juga diterjunkan untuk mengamankan jalannya rekapitulasi dan mencegah potensi gangguan. Polres Tasikmalaya Kota bersama Kodim 0612/Tasikmalaya melakukan pengecekan ketat terhadap proses rekapitulasi di setiap kecamatan, khususnya di wilayah rawan, untuk memastikan kelancaran dan integritas data hasil pemilihan.
Hasil Rekapitulasi dan Dampaknya
Setelah melalui proses rekapitulasi yang panjang dan melibatkan berbagai pihak, hasil PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya diumumkan dengan transparan. Pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak adalah Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi, dengan perolehan 465.150 suara atau 52,45%. Pasangan ini diusung oleh PPP, Gerindra, PKS, dan Demokrat.
Di posisi kedua, terdapat pasangan Ai Diantani dan Iip Miftahul Paoz, yang didukung oleh PDI Perjuangan, PKB, NasDem, dan PBB, dengan perolehan suara sebanyak 269.075 atau 30,35%.
Meskipun demikian, proses rekapitulasi tidak berjalan tanpa tantangan. Beberapa saksi dari pasangan calon lainnya menolak hasil pleno rekapitulasi di tingkat kecamatan, dengan alasan adanya dugaan pelanggaran dan ketidaksesuaian administrasi. Namun, KPU memastikan bahwa seluruh proses telah sesuai dengan prosedur yang berlaku dan hasil akhir diumumkan secara resmi.
Kesimpulan
Pelaksanaan PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2025 menunjukkan pentingnya transparansi dan integritas dalam proses demokrasi. Meskipun terdapat tantangan dalam hal partisipasi dan dinamika politik, upaya bersama dari KPU, Bawaslu, aparat keamanan, dan masyarakat berhasil memastikan bahwa proses pemilu berlangsung dengan adil dan jujur. Hasil akhir yang diumumkan mencerminkan kehendak rakyat dan menjadi dasar bagi pembangunan daerah ke depan.
Dinamika dan Tantangan dalam Pelaksanaan PSU
Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Tasikmalaya bukan tanpa kendala. Meski angka partisipasi mengalami peningkatan, beberapa tantangan tetap muncul, mulai dari logistik pemilu, kesiapan petugas, hingga ketegangan politik yang sempat memanas.
Logistik dan Koordinasi Petugas
KPU Tasikmalaya mengerahkan ratusan petugas untuk memastikan distribusi logistik berlangsung lancar dan tepat waktu. Pendistribusian surat suara dan perlengkapan pemilu dilakukan dengan pengamanan ketat oleh aparat keamanan. Koordinasi yang baik antara petugas di tingkat kecamatan dan desa menjadi kunci sukses pelaksanaan PSU.
Keamanan dan Kondusivitas
Situasi politik yang sempat memanas di beberapa kecamatan menjadi perhatian serius aparat keamanan. Polres dan Kodim bersama dengan satpol PP melakukan pengamanan di TPS yang dianggap rawan agar tidak terjadi gangguan saat pemungutan suara dan rekapitulasi. Pengamanan ekstra ini turut menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi yang berjalan.
Peran Masyarakat dan Tokoh Lokal dalam Meningkatkan Partisipasi
Keterlibatan aktif masyarakat dan tokoh lokal menjadi faktor penting dalam meningkatkan angka partisipasi pemilih. Melalui pendekatan kultural dan sosial, sosialisasi yang dilakukan tidak hanya menyasar aspek teknis pemilihan, tapi juga menanamkan rasa tanggung jawab dan kesadaran berpolitik.
Kegiatan Sosialisasi Kreatif
KPU dan relawan pemilu melakukan pendekatan melalui kegiatan seni, olahraga, hingga pengajian yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Pendekatan ini dianggap efektif dalam menyampaikan pesan pentingnya memilih dalam PSU, khususnya bagi pemilih muda dan warga yang sebelumnya enggan datang ke TPS.
Dukungan Tokoh Agama dan Masyarakat
Tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat memberikan pengaruh besar dalam mengajak warga untuk berpartisipasi. Mereka mengimbau agar masyarakat menggunakan hak suara sebagai wujud kepedulian terhadap masa depan Kabupaten Tasikmalaya.
Evaluasi dan Pembelajaran dari PSU Tasikmalaya
Pelaksanaan PSU di Tasikmalaya memberikan pelajaran penting bagi penyelenggara pemilu dan seluruh pemangku kepentingan.
Pentingnya Persiapan dan Sosialisasi
Pengalaman PSU ini menggarisbawahi betapa pentingnya persiapan matang dan sosialisasi yang intensif agar tingkat partisipasi bisa maksimal. Ke depannya, KPU Kabupaten Tasikmalaya berencana meningkatkan kualitas pelatihan petugas dan memperluas jangkauan sosialisasi.
Transparansi dan Akuntabilitas
Pelaksanaan rekapitulasi suara yang melibatkan saksi pasangan calon, Bawaslu, dan aparat keamanan menunjukkan komitmen kuat pada transparansi dan akuntabilitas. Hal ini menjadi modal penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.
Refleksi dari Para Pihak
Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, dalam konferensi pers, menyatakan rasa syukur atas kelancaran PSU dan angka partisipasi yang meningkat. Ia menegaskan bahwa proses demokrasi harus terus dijaga dengan integritas dan keterbukaan.
Perwakilan Bawaslu menekankan pentingnya pengawasan dalam setiap tahap pemilu agar tidak ada pelanggaran yang merugikan salah satu pihak.
Saksi Pasangan Calon, meskipun ada keberatan pada beberapa proses rekapitulasi tingkat kecamatan, mengapresiasi jalannya PSU secara keseluruhan dan berharap hasil akhir benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat.
Dampak PSU bagi Masa Depan Politik Tasikmalaya
Keberhasilan PSU dan meningkatnya partisipasi pemilih di Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan bahwa demokrasi lokal masih hidup dan berkembang. Ini menjadi modal sosial yang penting untuk pembangunan daerah yang lebih inklusif dan demokratis.
Pemerintah daerah, legislatif, dan semua pihak diharapkan dapat menghormati hasil PSU sebagai keputusan demokratis, dan bekerja sama untuk membangun Kabupaten Tasikmalaya menjadi lebih maju, adil, dan sejahtera.
Sejarah Pilkada Kabupaten Tasikmalaya dan Dinamika Politiknya
Kabupaten Tasikmalaya, yang terletak di Jawa Barat, memiliki sejarah panjang dalam penyelenggaraan Pilkada yang sarat dinamika. Sejak pemilihan langsung mulai diberlakukan pada tahun 2005, Pilkada di Tasikmalaya selalu menjadi perhatian nasional karena tingginya partisipasi masyarakat dan tensi politik yang cukup kuat.
Dinamika politik lokal di Tasikmalaya sangat dipengaruhi oleh keberagaman suku, budaya, dan agama, serta kuatnya peran partai politik berbasis agama seperti PPP dan PKS. Keberadaan partai nasional juga turut mewarnai peta politik di daerah ini, menambah keragaman dukungan pemilih.
Profil Kandidat dalam PSU Pilkada 2025
1. Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi
Diusung oleh koalisi PPP, Gerindra, PKS, dan Demokrat, pasangan ini dikenal memiliki basis pemilih yang kuat di wilayah pesisir dan pedesaan. Cecep Nurul Yakin memiliki latar belakang aktivis sosial dan pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Pendekatan mereka lebih menekankan pembangunan ekonomi lokal berbasis pertanian dan UMKM.
2. Ai Diantani dan Iip Miftahul Paoz
Didukung oleh PDI Perjuangan, PKB, NasDem, dan PBB, pasangan ini dikenal dekat dengan kalangan milenial dan pemilih urban. Ai Diantani adalah seorang tokoh perempuan yang aktif dalam pemberdayaan perempuan dan pendidikan, sedangkan Iip Miftahul Paoz memiliki pengalaman di pemerintahan daerah dan organisasi kemasyarakatan.
Analisis Politik Lokal Pasca-PSU
PSU yang dilaksanakan di Tasikmalaya menjadi cermin dari dinamika politik yang kompleks. Koalisi partai yang berbeda-beda menunjukkan bahwa politik di daerah ini tidak mudah ditebak dan selalu bergeser sesuai kepentingan politik dan dinamika sosial.
Peningkatan partisipasi di PSU menandakan semakin meningkatnya kesadaran politik masyarakat Tasikmalaya. Ini juga menjadi sinyal positif bagi demokrasi lokal, bahwa masyarakat mulai lebih aktif dan kritis dalam menentukan pemimpinnya.
Namun, tantangan ke depan tetap ada, terutama dalam menjaga stabilitas politik dan menghindari polarisasi yang berlebihan. Penting bagi para pemimpin terpilih untuk merangkul seluruh elemen masyarakat agar pembangunan dan pelayanan publik dapat berjalan merata.
Harapan Masyarakat dan Tantangan Pemerintahan Baru
Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya menaruh harapan besar kepada pemerintahan baru untuk membawa perubahan nyata, terutama dalam hal:
- Peningkatan Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan akses air bersih.
- Pemberdayaan Ekonomi dengan dukungan untuk UMKM dan pertanian modern.
- Pendidikan dan Kesehatan yang merata dan berkualitas.
- Penguatan Toleransi dan Kerukunan antar komunitas yang beragam.
Pemerintahan baru harus mampu menyatukan visi dan misi semua pihak agar bisa menjalankan program kerja yang efektif dan berkelanjutan.
baca juga : Cara Hapus Nomor HP yang Terdaftar di NIK, Ini Langkah-Langkahnya untuk Berbagai Operator